Minggu, 04 Desember 2011

SEBABNYA PERNIKAHAN MENJADI HANCUR

Tidak hanya perselingkuhan yang konangan saja pernikahan menjadi hancur, tapi kesibukan dalam pekerjaan, keuangan yang kacau, salah paham, tidak jujur dan tidak adanya seks merupakan penyebab utama pernikahan menjadi retak, sebelum itu semua terjadi marilah kita amati gejalanya agar pernikahan tetap langgeng untuk selamanya.
Walau pernikahan mesti bahagia, kadang tak indah seperti yang dibayangkan. Ada masa dimana cinta yang melingkupi Anda dan pasangan mengalami pasang surut. Hal itu bisa saja terjadi karena Anda dan pasangan kurang memiliki kepekaan untuk bertanya dan mencari tahu saat ada sesuatu yang tidak beres muncul di dalam rumah. Parahnya, jika hal itu terus dibiarkan justru bisa merusak pernikahan Anda. …lanjut kirim..
Lalu, hal apa saja yang bisa meretakkan pernikahan Anda?

1. Terlalu Sibuk Bekerja
Terlalu sibuk bekerja atau menjalani aktivitas masing-masing membuat sebagian dari kita sulit untuk keluar sebentar dari labirin dan menciptakan waktu berkualitas untuk diri sendiri dan juga pasangan. Jika masih ada keinginan menjaga keutuhan rumah tangga bersama dengan pasangan, sebaiknya mulailah dari sekarang mengatur waktu dengan baik. Jadilah partner yang bisa saling mengisi dan melengkapi sesibuk apapun Anda dan pasangan.

2. Masalah keUangan yang kacau balau
Uang adalah hal yang sensitif untuk dibicarakan bersama dalam pernikahan. "banyak pasangan yang tidak mendapatkan titik temu dalam hal mengelola keuangan" Hal ini karena kedua pihak masih bertahan dengan ego masing-masing dan belum juga memahami bahwa dalam pernikahan, "uangmu, uangku adalah uang kita bersama" Yang artinya, keseluruhan penghasilan yang diterima oleh suami atau istri, bijaknya jika bisa diolah bersama-sama. Apalagi kesulitan ekonomi akan membuat pasangan berpaling…

3. Salah paham
Percayalah, Anda dan pasangan adalah dua orang berbeda dalam satu atap rumah tangga. Wajar, jika kesalahpahaman kemudian sering terjadi karena Anda atau pasangan salah mengartikan maksud dalam sebuah pembicaraan. Namun, tak ada yang tak bisa diselesaikan jika Anda berdua bersedia menurunkan ego dan sama-sama mau belajar untuk saling memahami dan mengerti. Salah satu alasan paling umum penyebab gagalnya sebuah pernikahan adalah kurangnya komunikasi yang intens antara dua pihak, suami dan istri. Hal inilah yang mengacu pula pada poin pertama.
Anda dan pasangan saling menjaga jarak dan seperti larut dan hanyut di dunianya masing-masing. Tak pelak, keberadaan pasangan di sisi Anda atau sebaliknya seperti tak lagi ada artinya.

4. Tidak jujur
Sebuah pernikahan yang sehat dan kuat membutuhkan landasan kejujuran yang dibangun diatas rasa saling percaya. Sifat ini menjadi salah satu tiang penyangga utama agar pernikahan berjalan langgeng dan harmonis. Ya, kejujuran itu memang berisiko, namun jauh lebih berisiko jika Anda berbohong pada pasangan. Itu lebih menyakitkan dan bisa berakibat fatal.

5. Tidak ada seks
Jangan menyepelekan maslah seks, 45% perceraian diakibatkan masalah ini, Gairah itu mendadak hilang, Anda bersikap dingin ketika sesi intim dengannya. Tak dipungkiri, kelelahan, stes dan perubahan hormon menjadi penyebab matinya hasrat itu pada pasangan. Ya, seks dan keintiman fisik adalah salah satu aspek penting sebuah pernikahan berjalan sehat. Karena sebuah seks bisa menjadi obat mujarab untuk menghangatkan getar-getar api cinta yang mulai meredup.

6. Berbeda pendapat
Perbedaan pendapat dalam sebuah pernikahan adalah hal yang lumrah. Namun, pada beberapa kasus, perbedaan selalu berakhir dengan perseteruan. Yang perlu dicari dari sebuah perbedaan adalah mencari titik temu. Jadi, jagalah hati dan kepala Anda tetap dingin agar jalan keluar bisa diperoleh tanpa harus berdebat panjang.

7. Tak lagi sebagai partner
Dia yang Anda pilih sebagai pasangan hidup adalah kekasih, pun partner sejati yang akan selalu menemani di sepanjang hidup Anda. Tapi, jika tak lagi sejalan mengarungi bahtera rumah tangga bersama, mustahil pertemanan itu bisa abadi. Perlu sikap respek, empati dan juga sikap menghargai dan menghormati masing-masing pribadi, karena sebuah hubungan yang didukung oleh sikap-sikap positif akan memberikan rasa nyaman dan tenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar