Minggu, 04 Desember 2011

DUA DARI TIGA PRIA EKSEKUTIF SELINGKUH

Tidak pandang bulu apapun jabatan anda baik pejabat dalam pemerintahan (PNS) maupun Pejabat Perusahaan Swasta, Pengusaha sama saja karena perselingkuhan bersifat universal, bahkan termasuk tukang becak sekali pun, mengapa kami menyoroti para pejabat/eksekutif..? karena para pejabat/eksekutif merupakan publik figure, perselingkuhan yang dilakukannya pun menjadi perbincangan yang hangat di masyarakat.

Seperti survei dilakukan oleh majalah Eksekutif terhadap 500 pria eksekutif di Jakarta untuk mengamati masalah perselingkuhan. Hasil survei yang dipublikasikan melalui Facebook rupanya mendapat respons dari ribuan orang. Banyaknya pro dan kontra ini menunjukkan antusiasme masyarakat memperbincangkan masalah perselingkuhan.

Ternyata tidak hanya di kota besar saja perselingkuhan terjadi, di beberapa daerah menunjukkan hasil yang hampir sama. Ada beberapa hal yang menarik dalam penelitian :
1. Para peselingkuh berpendapat melakukan perselingkuhan adalah sesuatu hal yang lumrah dan wajar 85%.
2. Karena perselingkuhan dilakukan di luar rumah atau luar kota resiko ketahuan orang lain minim sekali 90%
3. Hebat nya para istri bisa memakluminya 65% bila perselingkuhan suami sampai ke telinganya.
4. Para eksekutif menyakini bahwa tidak mungkin para istrinya minta cerai bila perselingkuhan benar-benar diketahui 88%. (pertimbangan keutuhan keluarga, maklum pejabat dll).

Pria eksekutif/pejabat karena intelektualitasnya akan bisa menduduki posisi atau jabatan yang baik dalam profesinya. Hal ini yang menyebabkan mereka memiliki pergaulan yang luas. Setelah memiliki pergaulan yang luas dan godaan-godaan yang kuat, sisi finansial kemudian mendorong pria eksekutif/pejabat untuk melakukan perselingkuhan," Banyak pria eksekutif di sekelilingnya yang melakukan perselingkuhan dengan cara sembunyi-sembunyi. Mereka janjian bertemu teman perempuannya di suatu tempat tetapi berangkat sendiri-sendiri.


Kesalahan pria saat berselingkuh adalah membuat pasangannya merasa tidak berguna lagi. Padahal, meskipun selingkuh, kita harus tetap memberi kepuasan bagi istri kita, tetap memenuhi kebutuhannya, baik lahir maupun batin. Seharusnya perselingkuhan tidak perlu diperdebatkan. Kalau memang senang sama senang, ya biasa saja. Tampaknya hal ini merupakan suatu analogi bahwa semua pria memang cenderung selingkuh.

Survei secanggih apa pun tidak akan bisa membuktikan sejauh mana laki-laki berselingkuh atau apakah lebih banyak laki-laki yang selingkuh daripada yang setia. Hal ini menyangkut kejujuran para lelaki untuk mengakui apa yang dilakukannya. Jadi sampai kapan pun penelitian atau survei tidak akan pernah akurat dengan kenyataan yang sebenarnya.

MUDAH-MUDAHAN SUAMI KU MASIH SETIA (bukan SElingkuh TIap saAt), perlu pasang telinga, jangan sampai issu sudah menyebar ke seluruh kota malah istrinya baru dengar… dasar istri sukanya dibohongi (dikupluki).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar