Minggu, 04 Desember 2011

DENGAN MAS JOHN, KU RASAKAN HIDUP INI LEBIH HIDUP (lanjutan : CINTA MEMBUTAKAN HATIKU

Pertemuan dengan John di restoran tersebut bukanlah hal yang terakhir. Sejak pertemuan itu, kami pun sering janjian untuk bertemu. Bahkan, kadang, aku bertemu dengan Mas John seorang diri tanpa membawa anakku. Kebetulan di rumah aku memiliki seorang pembantu rumah tangga. Rupanya, inilah awal dari kisah cinta terlarangku. Aku sudah mulai jarang di rumah tanpa sepengetahuan Mas Sarno. Maklum, setiap hari Mas Sarno suamiku bekerja mulai dari pagi hingga malam. Sementara, kadang aku selalu bertemu dengan John dari siang hingga sore. John telah membuka mataku tentang indahnya dunia ini. Ia mengajak aku shopping, wisata kuliner, dan mendatangi tempat-tempat hiburan lain. Ini semua kulakukan tanpa harus mengeluarkan duit. Aku seakan-akan sudah terjebak dalam kehidupan foya-foya.

Walaupun aku sering foya-foya dengan Mas John , sikapku di rumah tetap seperti biasa. Aku tetap melayani suamiku ketika ia baru pulang dari kantor. Termasuk mengurus pakaian dan makanannya saat ia akan ke kantor di pagi hari.Setelah jalan bareng dengan Mas John selama dua bulan, aku pun tak mampu menolak ajakan Mas John untuk bertemu di hotel. Saat itu Mas John sudah membooking satu kamar di salah satu hotel berbintang di Yogya. Sekitar pukul 11.00 aku datang menemuinya di kamar itu. Setelah kami berbincang-bincang selama beberapa menit, aku tak kuasa ketika Mas John memeluk tubuhku. Akhirnya, aku pun terjebak, dan rela melakukan hubungan suami istri dengan lelaki yang bukan suamiku sendiri. Sejak peristiwa itu, kami sering melakukannya, dari satu hotel ke hotel yang lain. Aku pun begitu menikmati
kehidupanku ini. Apa yang tidak dapatkan dari Mas Sarno semua aku dapati dari Mas John ini, wih indah dan nikmatnya. Namun, di hatiku setiap hari berteriak. Aku tak rela mengkhianati suamiku yang sudah memberiku dua orang anak. Apalagi ia begitu
baik dan begitu memercayaiku. Ia pun sangat disenangi oleh keluargaku.
Aku ingin lepas dari kehidupan Mas John yang harus kuakui telah memberi warna baru dalam hidupku. Ia pun mengaku tulus mencintaiku. Di depanku juga ia mengaku berdosa telah mengkhianati istrinya. Tapi, dia pun tak bisa meninggalkanku.

Bulan berganti bulan, kehidupanku tak ada yang berubah. Aku pun dan Mas John masih tetap jalan bareng. Bahkan, aku semakin takut kehilangannya. Namun, peribahasa yang mengatakan, sepandai- pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga telah terbukti kepada diriku.
Sepandai-pandainya aku menyembunyikan hubungannya dengan Mas John ,akhirnya ketahuan juga oleh suamiku. Aku, ketahuan selingkuh setelah suamiku mendengar selentingan dari issu yang sudah mulai merebak dan dia pun dengan bijak menanyakan hal ini padaku, mulanya aku berbohong tapi setelah aku diancam aku bercerita apa adanya , bukannya Mas Sarno marah tapi malah menangis…dia minta maaf padaku dan akupun meminta maaf padanya, dia bilang terlalu sibuk dengan bekerjanya sehingga perhatiannya kepada anak dan istri makin kurang. Sorenya diajaknya aku ketemu sama Mas John kami bertiga konfirmasi dan berjanji akan tidak mengulangi perbuatannya, beberapa bulan kemudian Mas John dipindah tugaskan ke kantor pusat Jakarta, jadi aku tidak pernah tahu kabarnya tentang dia. Dan memang aku sengaja kututup kisah ini.

Namun, dalam doaku setiap selesai shalat aku memohon maaf kepada Allah SWT, kepada suamiku, kepada anak-anakku dan kepada keluargaku karena aku telah menyia-nyiakan cinta mereka. Aku mulai aktif mengikuti pengajian-pengajian dan mendengarkan khobahnya sehingga aku makin taqwa kepada Allah, mulai peristiwa itu bila aku keluar rumah sekarang ini memakai Jilbab, bukannya apa-apa tapi menghindari dari godaan di luar, dan akan aku buktikan untuk menjadi istri yang baik." Mekaten Pak Tri.. monggo menawi dipun share aken… salam buat bude.

Begitulah ceritanya … tapi belum tentu semua Suami mempunyai hati seluas samudra, bila kamu ikut2an bukannya dimaafkan tapi bisa dicerai lho… makanya jangan coba-coba.. katakan tidak untuk itu … bahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar