Minggu, 04 Desember 2011

APA YANG BELUM AKU MILIKI TERASA LEBIH INDAH DAN MENARIK

Lumrahkah aku sebagai manusia biasa, yang mempunyai keinginan yang macam-macam?, atau kurang bersyukur (serakah) atau ..?, saat lounching kijang baru tahun 2011 ini aku mendapat undangan dari Nasmoco, dalam hatiku alangkah bagusnya mobil ini sementara mobilku cuman avanza, aku juga berkayal, betapa bangga nya bila aku mudik nanti bisa membelinya maka saudaraku dan teman-teman ku di kampung akan bilang wah.. wah .. wah .. Pak Tri.. , ternyata wah itu belum tentu membuat hatinya tentram, terima apa yang ada dan bersyukurilah agar hati ini merasa damai dan tentram.

Jalan Mencapai Kedamaian Hati
Datangnya bulan Ramadhan selalu membuat kita berusaha untuk berbicara, berpikir, dan berbuat yang baik. Bahkan, lebih baik daripada biasanya. Bila kita mampu menahan diri dan mengusahakan hanya yang baik-baik selama bulan suci ini, niscaya kita akan mencapai kesejukan jiwa. Dan kedamaian hati, akan membawa energi yang positif bagi keseluruhan hidup kita. Lalu, bagaimana cara mencapai kedamaian hati secara menyeluruh?

1. Berserah tapi tetap usaha.
Manusia tak lepas dari nafsu dan keinginan, maka kita tetap terus berusaha untuk mencapai sesuatu yang terbaik, tapi tidak boleh dipaksakan agar apa yang kita dapatkan rejeki yang halal.

2. Bersyukur apa yang kita punya bukan berarti tidak maju.
Apa yang telah kita dapatkan sebaiknya bersyukur, jangan selalu memandang ke atas terus menerus sehingga kita akan merasa kurang dan kurang, ada seorang pengusaha yang gila kerja dia dapatkan apa saja tapi dia tidak dapat menikmati apa yang dia dapatkan… Keseimbangan merupakan kunci yang paling penting, ya mencari, ya dinikmati, juga ada tabungan. Untuk membagikan apa yang kita punya, tidaklah perlu menunggu sampai sangat punya. Agar dapat menabur kebajikan bagi orang lain, kita tidak perlu menjadi orang yang sangat mampu. Perbuatan baik adalah ungkapan syukur, sementara untuk bersyukur kita tak boleh menunggu-nunggu. Selama kita bisa, syukuri semua yang Anda dapatkan dari sekarang.

3. Hati tentram bila tidak punya apa-apa.
Kadang kita sering menghibur diri dengan tak punya apa-apa hati merasa tentram dan aman, memang hatinya tentram karena tidak takut dicuri orang, juga tak takut kebakaran maupun kehilangan hartanya, tapi orang yang tidak punya apa-apa juga tidak bahagia, karena kebagian identik dengan kekayaan.

4. Selalu ingat akar diri kita
Tradisi mudik yang selama ini kita jalani, bukan tanpa makna. “Saat kembali ke kota kelahiran orangtua, saya selalu merasa sense of identity menjadi semakin kuat. Inilah bagian dari diri saya, akar saya, asal-usul saya,”. Menurutnya, orang Indonesia dikenal memiliki kebutuhan yang tinggi untuk hidup selaras di dalam lingkungan sosial, seperti keluarga, tetangga, dan masyarakat.

RUMAH MEGAH, MOBIL MEWAH. SUAMI GAGAH, ISTRI CANTIK bagi orang yang sudah punya adalah sesuatu yang biasa… sama saja seperti kita.. justru hidup mereka belum tentu se-tentram kita… bersyukur apa yang ada .. hidup adalah anugerah…

gombal.com
Jika aku adalah mentari
Ku akan menerangi setiap jalanmu
Dan memberikan kehangatan dalam kebekuan dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar