Sabtu, 26 November 2011

KESOMBONGAN ANDA MEMBAWA DERITA

Gaji lebih besar, rumah sudah ada warisan dari orang tuanya, kok hutang nya makin banyak, barang-barang warisan dari orang tua satu-persatu di jual ada kebun, pekarangan, bahkan rumah yang sekarang di huni dah menjadi anggunan bank, sementara yang lain orang pendatang, masih kontrak rumah, gaji pas-pasan tapi akhirnya lebih sukses, pasti ada masalah keuangan dengan gaya hidup dan kesombongan.
Untuk menghindari masalah keuangan, bahkan kebangkrutan, biasakan untuk mengelola keuangan dengan rapi sejak pertama Anda memiliki penghasilan sendiri. Butuh disiplin dan kesediaan untuk memiliki tanggung jawab finansial seperti ini. Anda tak bisa menunggu sampai tanda-tanda kesulitan keuangan itu muncul. Bila beberapa masalah di bawah ini terjadi, bisa jadi sudah terlambat untuk memperbaikinya:

1. Belanja bahan makanan dengan kartu kredit
Bahan makanan termasuk kebutuhan sehari-hari. Paling-paling, Anda menyediakan stok bahan makanan untuk seminggu saja. Jadi, bila untuk kebutuhan sehari-hari saja Anda menggunakan kartu kredit, sudah pasti keuangan Anda bermasalah. Untuk menghindari utang, biasakan untuk berbelanja secara tunai. Kalau memang tidak ada uang tunai, artinya memang belum waktunya berbelanja.

2. Pengeluaran lebih besar daripada pendapatan
Banyak orang yang keuangannya pas-pasan, tetapi menginginkan gaya hidup yang lebih tinggi. Misalnya, dengan mengontrak rumah di kawasan yang mahal, mencicil mobil, dan membeli gadget-gadget terkini. Bila pada akhir bulan Anda tidak mampu menyisihkan uang untuk ditabung, dan malah harus membayar utang, maka Anda bisa terjebak dalam kebiasaan seperti ini dan sulit berhenti.

3. Gaji Anda besar, tetapi tak punya tabungan
Pernah dengar kan, semakin tinggi gaji seseorang, semakin tinggi pula kebutuhannya. Alhasil karena mengejar kebutuhan untuk gaya hidup yang tinggi itu, kita melupakan kebutuhan yang lain. Tiba-tiba, ketika pasangan atau orangtua harus menjalani perawatan di rumah sakit, Anda tidak mempunyai dana cadangan.
Maka dari itu, memiliki gaji tinggi tak ada artinya bila langsung Anda habiskan setiap bulan. Lebih baik gaji pas-pasan, tetapi masih mampu menabung, daripada tak mampu menabung sama sekali. Kalau Anda tidak pintar mencari penghasilan yang tinggi, setidaknya Anda pintar menabung.

4. Slogan "kalau rezeki tak akan ke mana-mana" tak berlaku lagi
Anda tidak pernah mengecek berapa pengeluaran Anda dalam sebulan, dan berapa sisa saldo rekening Anda. Ketika ingin mengambil uang di ATM, Anda terkejut karena saldonya tinggal Rp 10.000. Lalu, Anda berkeyakinan bahwa kalau memang sudah rezeki pasti Anda akan mendapatkan pekerjaan sampingan pada sore hari, atau Anda memenangkan undian berhadiah. Namun, rezeki yang Anda tunggu-tunggu ini tidak datang juga!
Jika Anda memiliki beberapa rekening di bank, dan hanya menyisakan beberapa receh saja, maka tentu itu bukan pertanda baik. Maka dari itu, segera bangun dari tidur Anda, dan ubah cara Anda dalam mengelola keuangan.

5. Jangan utang pada Rentenir, hindari Bank Plecit dan gadaikan barang pada Pegadaian resmi yang bunganya rendah.
Nama rentenir (lintah darat), biasanya memasang bunga antara 10-30% perbulan, bisa anda bayangkan bila anda mengalaminya…kecebur sumur yang dalam.
Bank Plecit disamping bunga tinggi 10-30% perbulan , cara penagihan bank plecit memalukan tiap hari di tagih utang, tidak ada orang yang kaya jadi nasabah bank plecit… miskin pasti, istri ku tak ancam bila mengenal rentenir dan bank plecit tak tukar- tambahkan (cerai), karena biasanya istri sampai utang keduanya itu tanpa sepengetahuan suami.
Lebih baik dijualnya dari pada digadaikan, kalau punya uang beli lagi. Tidak repot dan lakunya tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar