Sabtu, 26 November 2011

ISTRI CANTIK JUSTRU BIKIN SUSAH

Istri cantik bukan jaminan kebahagiaan keluarga, juga termasuk yang lagi pacaran, pacar cantik justri bikin susah. Ketahuilah bahwa sesungguhnya istri cantik bukan jaminan keluarga bahagia. Kebahagiaan tak pernah ditentukan oleh kecantikan, Bahkan, begitu banyak suami yang terpaksa menceraikan istrinya yang ternyata sangat cantik karena berbagai macam sebab, misalnya menuntut yang lebih, boros, mau menang sendiri (egois), dll. Bukan karena istriku biasa-biasa, tapi inilah selama aku bergaul dengan Anda.


1. LOW COST. (hemat tidak boros)

Istri jelek (maksudnya berwajah jelek, bukan jelek watak) tidak neko-neko. Dia tidak doyan ke salon-salon mahal. Treatment macam-macam ala artis cantik Tamara tentu jarang dilakukan. Dandan seadanya pakai bedak yang biasa-biasalah. Bedake tipis-tipis, gak larang blas. Soale, diupur koyok opo ae, slirake ya pancet kayak ngono.

Yang penting, pantas, tidak bikin malu kalau digandeng ke pesta pernikahan, undangan resmi, atau hajatan publik. Para suami yang istrinya jelek bisa berhemat cukup banyak. Beda dengan artis cantik: biaya fitniss, diet menguruskan badan, sedot lemak, menghilangkan selulit, semir rambut, pakaian branded, dan macam-macam lagi.

2. LEBIH SAFE.

Peluang wanita berwajah jelek untuk berselingkuh lebih kecil. Kalau jalan-jalan belanja ke mal atawa plaza, tidak akan ada yang suit-suit. Tidak ada yang minta nomor HP, alamat e-mail, Facebook, dan sebagainya. Istri cantik sangat rawan selingkuh, dan wajar saja, karena sejak zaman dulu para pria sangat gila pada wanita cantik.

3. SUAMI TIDUR NYENYAK.

Ada kaitan dengan nomor 2. Ketika suami bekerja di kantor, lembur berjam-jam, dinas di luar kota, si suami tidak cemas. Sebab, istrinya sibuk mengurus anak, rumah tangga, bersih-bersih, umbah-umbah, dan sebagainya. Perempuan rumahan atau bahkan wanita karier yang gak pernah dilirik atasannya! Jarang ada laki-laki yang nekat berselingkuh dengan istri orang yang jelek wajahnya. Kecuali kalau kepepet. Wkwkwkkw.

4. RAJIN BEKERJA

Wanita cantik sangat khawatir kulitnya hitam, terkena matahari, payudara kendor, tangannya tebal, dan sebagainya. Orang cantik rata-rata malas mengepel lantai, bahkan membersihkan kamarnya sendiri. Bahkan, enggan mencuci pakaian dalamnya sendiri. Dan itu wajar kalau dia cantik yang memang mengandalkan wajah dan penampilan sebagai komoditas.

Istri jelek tidak segan-segan bekerja keras. Semua pekerjaan rumah, housekeeping, biasanya ditangani dengan baik. Sangat celaka kalau istri sudah jelek, malas kerja, suka bertingkah pula. Wkwkwkkwkwkwk.

5. LEBIH TAWADU

Lebih menghargai suami sebagai "kepala keluarga". Istilah "kepala keluarga" perlu diberi tanda petik karena akhir-akhir ini sudah mengalami degradasi di Indonesia. Banyak istri--khususnya yang cantik, kaya, terkenal--terang-terangan menolak status suami sebagai "kepala keluarga". Apalagi kalau sang suami kalah pintar, kalah penghasilan, kalah segalanya. Wibawa "kepala keluarga" bakal menjadi nol koma nol sekian.

Menurut Bapak Mertua saya dulu : istri jelek itu (biasanya) lebih manut sama suami. Tidak banyak cakap. Tidak banyak protes. Tawadu. Dia menghayati hidup pernikahan, berkeluarga, sebagai ibadah, dan suami diposisikan sebagai imam. Istri yang tawadu, kata beliau, menempatkan suami sebagai pemimpin (imam) yang harus dihormati.


6. RUMAH TANGGA AWET

Istri yang jelek (rupa) umumnya sangat berkomitmen menjaga keutuhan keluarga sampai maut memisahkan. Tak ada pikiran untuk bercerai. Beda dengan yang cantik yang gampang bercerai karena sudah banyak kumbang yang antre. Bahkan, ada pasangan suami-istri artis yang masing-masing sudah punya pacar, padahal belum cerai. Edan to…

"Lha, wong sek anyar, kinclong, ae angel payune, opo maneh sing bekas pake?" Ketika masih gadis, perawan, saja (wanita muka jelek) sulit laku, apalagi sudah pernah menjadi suami orang. Hehehe... Maka, sang istri berusaha habis-habisan agar jangan sampai rumah tangga bubar.

7. SAYANG ANAK

Anak-anak lebih disayang, dijaga, dimandikan, dan sebagainya. Dia tidak jijik dengan (maaf) urine atau kotoran sang anak. Kasih sayangnya luar biasa demi merawat dan membesarkan buah hati tercinta. Dia berpikir 17 kali sebelum menitipkan anak-anaknya pada baby sitter atau pembantu. Sehebat-hebatnya baby sitter, dia tak punya kasih sayang sehebat ibu kandung yang melahirkan anak.

ISTRI JELEK… BAHAGIALAH, sumber : Ninik, Okhi, Sri Ardi, Susana Rini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar